Langsung ke konten utama

PERBANDINGAN ALGORITMA SUHU PERMUKAAN TANAH (SPT) DAN INDEKS VEGETASI (IV) PADA SATELIT LANDSAT DAERAH JAWA TIMUR

PERBANDINGAN ALGORITMA SUHU PERMUKAAN TANAH (SPT) DAN INDEKS VEGETASI (IV) PADA SATELIT LANDSAT DAERAH JAWA TIMUR

Conference Paper · June 2013
DOI: 10.13140/RG.2.2.26410.82887 · 
Conference: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW) "Pembangunan Berkelanjutan dan Perawatan Infrastruktur berdasarkan Penelitian dan Pengalaman Praktisi", At Program Diploma Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Volume: 2013

ABSTRAK 



Saat ini isu pemanasan global sangat diperhatikan oleh dunia. Salah satu penyebab pemanasan global ini adalah Urban Heat Island (UHI). Sedangkan Pulau Jawa merupakan Pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia. Kepadatan tersebut didukung dengan berbagai macam fasilitas lengkap yang tersedia termasuk kawasan perindustrian dibandingkan dengan pulau lainnya sehingga menimbulkan udara panas yang terpusat di daerah perkotaan di Pulau Jawa. Oleh karena itu penelitian UHI dapat diterapkan pada Pulau Jawa dan upaya untuk mengatasi UHI dapat dilakukan dengan penghijauan pada daerah yang memiliki suhu paling tinggi atau lokasi penghijauan yang tepat dengan analisa citra satelit Landsat 7 ETM+. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan hasil ekstraksi suhu permukaan tanah (SPT) dan indeks vegetasi (IV) citra Landsat. Untuk Algoritma yang digunakan dalam perolehan SPT yaitu algoritma hasil turunan pendugaan panas Black Body (USGS, 2002) dan algoritma SPT hasil koreksi Emisivitas. Sedangkan untuk ekstraksi nilai IV yang diekstraksi dari data Landsat menggunakan algoritma NDVI dan EVI. Dengan menggunakan beberapa algoritma tersebut bisa didapat hasil pendekatan nilai dengan menentukan algoritma SPT dan IV yang mempunyai korelasi lebih baik. Dari perolehan korelasi algoritma yang terbaik bisa didapatkan saran usaha penghijauan dengan analisa SIG yang selanjutnya disajikan dalam pemetaan saran penghijauan daerah Jawa Timur.







Selengkapnya:

https://www.researchgate.net/publication/315836736_PERBANDINGAN_ALGORITMA_SUHU_PERMUKAAN_TANAH_SPT_DAN_INDEKS_VEGETASI_IV_PADA_SATELIT_LANDSAT_DAERAH_JAWA_TIMUR?_iepl%5BviewId%5D=vtnzcnukJVLXwZhLtt5KSXeL&_iepl%5BprofilePublicationItemVariant%5D=default&_iepl%5Bcontexts%5D%5B0%5D=prfpi&_iepl%5BinteractionType%5D=publicationTitle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengukuran Stake Out Metode Real Time Kinematic (RTK) dengan Receiver Global Navigation Satellite System (GNSS) Tipe Geodetik Topcon GR-5 dan controller FC-500

Stake Out Pengukuran Stake Out/Pematokan adalah memindahkan/mentransfer titik-titik koordinat (X, Y dan Z) yang ada dipeta perencanaan atau yang telah dimiliki kelapangan (permukaan bumi). Penentuan Posisi secara Diferensial dapat dengan Metode Statik dan Real Time Kinematic (RTK).  Penentuan Posisi secara Diferensial Metode Real Time Kinematic (RTK) memiliki karakteristik sebagai berikut:  Base Referensi akan mengirimnkan koreksi data fase dan data pseudorange data secara real time ke pengguna.  Koreksi dikirim melalui media tertentu ( Radio, GPRS, Bluetooth).  Koordinat Titik dapat diperoleh saat itu juga secara real time.  Typical akurasi 1-5 cm  Tutorial bagaimana cara  Stake Out dengan Topcon GNSS GR-5 dan controller FC-500  Klik   disini Stake Out dengan GPS Tipe Geodetik Topcon GR-5 dan controller FC-500  Stake Out Penentuan Posisi dengan Topcon GNSS GR-5 dan controller FC-500  Setting Out dengan Topcon GNSS GR-5 dan contro...

Indeks Peta RBI

Berikut adalah Software untuk melihat Indeks Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang biasanya diperlukan dalam melihat atau memilih Peta RBI sebelum membeli atau juga dapat digunakan sebagai acuan dalam Overlay Peta RBI dalam berbagai macam bidang pekerjaan hingga menyelesaikan tugas kuliah. Untuk Download Indeks Peta RBI klik disini
UHI adalah wilayah metropolitan yang secara signifikan lebih hangat daripada pedesaan sekitarnya. Fenomena pertama diselidiki dan dijelaskan oleh Luke Howard di tahun 1810-an, meskipun ia bukanlah orang yang nama fenomena (Luke Howard). Perbedaan suhu biasanya lebih besar di malam hari dari siang hari, dan paling jelas ketika angin lemah. Secara musiman, UHI dilihat selama musim panas dan musim dingin. Penyebab utama dari pulau panas perkotaan merupakan modifikasi dari permukaan tanah oleh pembangunan perkotaan yang menggunakan bahan-bahan yang secara efektif mempertahankan panas. Limbah panas yang dihasilkan oleh penggunaan energi adalah penyumbang sekunder. Sebagai pusat populasi tumbuh mereka cenderung untuk mengubah daerah yang lebih besar dan lebih besar dari tanah dan memiliki kenaikan yang sesuai dalam suhu rata-rata. Pulau panas lebih rendah digunakan istilah yang mengacu pada area, diisi atau tidak, yang secara konsisten lebih panas daripada daerah sekitarnya (Glossary of Me...